Saturday, December 22, 2012

My Incredible Mama :)

Kembali lagi di Hari Ibu. Sebenarnya menurut saya everyday is mothers day. Karena hidup saya yang tak pernah luput dari mama sebagai nafas kedua saya. Setiap hari bertemu, tidur bersama dan saya selalu bercerita tentang kehidupan saya. Perbedaannya adalah, 22 desember ditetapkan sebagi Hari Ibu, jadi semua merayakannya dengan mengucapkan "Selamat Hari Ibu". :)
Ibu, saya memanggilnya mama. Postingan kali ini, saya dedikasikan untuk beliau. 

Mama
Orang yang melahirkan saya 25 tahun yang lalu dan tak pernah luput memperhatikan saya. Orang yang paling saya takuti sejak saya masih kecil hingga kini. Karena saya paling malas ditegur oleh beliau, terkesan beliau ini ingin selalu yang sempurna untuk saya. Padahal tidak ada satu manusiapun yang bisa sempurna. Itu pemikiran saya waktu kecil.

Mama
Temen berantem dan adu argumen yang "seru" dalam segala hal. Banyak ketidakcocokkan pemikiran yang ternyata adalah, beliau hanya ingin segalanya terbaik untuk saya. Sekalipun saya malas mendengarnya, hahaha. Tapi kalau argumennya tidak dijawab, rumah rasanya sepi.. :D

Mama
Sahabat setia dikala susah, sedih, senang, kaya, miskin, dan apapun keadaan saya.

Mama
Sekaligus papa dikehidupan saya kini. Juga pacar dikala saya sendiri. Sahabat disaat saya sepi.

Mama 
Tak gentar melawan permasalahan apapun yang mendera keluarga ini. Sejak ditinggal papa, beliaulah yang menjadi tulang punggung keluarga ini. Terlebih saat kami masih mengenyam pendidikan sejak sekolah dasar, beliau tak kenal lelah bekerja dan menafkahi kami.

Mama
Buku harian paling setia didalam hidup saya.

Mama
Tidak pernah meminta sepeserpun jerih payah anaknya yang telah mampu mengidupi dirinya sendiri, bahkan hingga detik ini, kami yang berebut untuk membagi jerih payah kami pada beliau. Semua untuk beliau.

Mama
Tidak pernah bosan menasehati saya, justru saya yang terkadang bosan dinasehati terus menerus, hahaha. Terkesan saya tak mendengarkan, padahal sih saya menelan bulat - bulat dan memikirkannya. 

Mama
Seorang yang perfeksionis untuk anak - anaknya. Terlebih kepada saya.

Mama
Bisa menjadi tempat curhat siapapun yang datang kerumah ini. Ibu - ibu tetangga bahkan teman - teman sayapun terkadang curhat sama beliau.

Mama 
Seseorang yang harus saya kenalkan kepada siapapun yang sedang menjadi pacar saya. Beliau seorang juri yang sangat hebat.

Mama
Orang yang bisa membuat saya menangis setiap mengingat beliau. Pekerjaan saya kali ini membuat saya banyak merindukan beliau. Waktu yang kami miliki tak lagi banyak untuk sekedar bercerita apalagi jalan - jalan seperti dulu. Beliaupun banyak dirumah, walau terkadang jalan - jalan bersama temannya tanpa saya.

Mama
Orang yang sangat ingin saya bahagiakan dalam setiap keadaan. Walau nyatanya mungkin saya masih belum bisa jadi anak yang baik dan penurut, tapi setidaknya gak suka melihat beliau sedih dan terlihat berpikir.

i'm very thankful to have incredible mama like you, and i'll always try to be a daughter that you can be proud of. i'll always try for this. and i wish i could.

wish you always happy, long life , and Allah will always save you wherever you are.

Love you mama. 



with lot of love
your daughter



"You were there for me to love and care for me,
When skies were grey, 
Whenever I was down, 
You were always there ,

To comfort me ,


And no one else can be..
" - Boyz II Men

Thursday, December 20, 2012

'white lie'

Ada orang yang bilang "White Lie", 
Tapi menurut saya gak ada yang namanya bohong untuk kebaikan, semua bohong tetep aja gak baik.
Dan gw melakukan kebohongan itu, hehehe.. agak lebay sih, eh tapi ini asli kok saya cuma belum siap aja untuk jujur. Saya pribadi termasuk orang yang lebih baik diam kalau bertemu dengan suatu hal yang menyakitkan. Eh gak mungkin diam juga sih, paling cerita ke satu atau dua teman yang bisa saya percaya, yang pasti sih saya akan cerita sama mama.
Tapi entah untuk hal ini saya rada enggan bercerita pada beliau, mungkin karena terlalu menyakitkan dan nantinya akan membuat beliau mama benci dan kecewa. Saya menutupi dengan segala alasan, yang mungkin sebenarnya saya hanya masih mencari waktu yang tepat ntuk bercerita. Hingga hari ini tiba, dan saya menceritakan semuanya. 
Ada rona kecewa diwajahnya. Ini nyata jelas telihat.
Namun saya kerap memberinya pengertian, bahwa ujian kali ini pun cukup berat untuk saya lalui, bahkan untuk bercerita pun rasanya saya enggan.
Meski beliau terkejut, karena saya bisa menyimpan rahasia ini rapat - rapat, beliau tetap menanggapi dengan positif. Sejuta kalimat sayang terucap dari bibirnya. Kesabaran seorang ibu yang sangat saya cintai, bahkan mampu meluruhkan segala amarah di jiwa ini. 
Ada semburat kecewa di raut wajahnya ketika beliau bekata,
"Kok dia gak pamit sama mama ya?". 
Dan saya hanya bisa diam. Pada akhirnya saya sangat lega bisa bercerita pada mama tentang 'kebohongan' yang saya simpan sendiri. 
Mmmhh,ya gitu aja sih. intinya ikhlas.

Thursday, December 13, 2012

silent is gold.

Silent is gold. 
Mungkin itu yang saya lakukan saat ini. Bungkam dan tersenyum saat menjawab pertanyaan dari orang - orang disekeliling saya. Atau menjawab se-alakadarnya. Enggan menanggapi yang bukan menjadi urusan saya. Eh, urusan saya sih sebenernya.. cuma udah malas banget menanggapinya.
"BODO AMAT" teriak hati saya. Dan membiarkan semuanya bergulir termakan waktu. 
Sejujurnya sedikit agak gerah dengan pernyataan - pernyataan yang terujar dari mulutnya, meski saya hanya dengar dari orang lain. Bahwa saya dibilang melakukan hal - hal yang tidak pernah saya lakukan. Mmmhh...rasanya saya gak seburuk itu deh sifatnya. Eh tapi ini bukan pembenaran diri loh. Dan lagi - lagi hati saya berteriak, "BODO AMAT", seraya tersenyum menanggapinya. 
Untuk apa saya marah? toh saya tidak merasa melakukan hal itu.
Biarlah kafilah berlalu, mungkin kamu memang sengaja ingin saya semakin terpuruk atau ingin melihat saya menangis? entahlah.
Kembali saya tersenyum dalam diam. Bukan sok bijak, tapi aslinya lebih ke biarin ajalah.
Permasalahan saya kali ini cukup menyebalkan, dari awal terjadi, saya memilih untuk diam dan hanya bercerita ke dua orang anak manusia. Justru saya kaget, ternyata kamu yang bercerita kemana-mana. Waduh...ini sih namanya menjatuhkan. 
Tapi yaudahlah ya..mungkin kamu bahagia dengan cara ini.
Kembali tersenyum dan lagi - lagi tersenyum melihat tingkah orang - orang itu.
Tapi sekali lagi, bukan sok bijak, tapi saya memang gak ingin banyak bicara.
Karena cuma satu yang saya yakini hingga detik ini, Allah tidak pernah tidur, itu saja.

Tuesday, December 11, 2012

you wish...

you want to go away..
i let you go and bring your happiness
i didn't ask you to leave a pieces of happiness
just leave me alone,to rearrange my heart that you destroy
let me know the colour of you, you are grey.
thanks for a moment
to give a colour and burn my immortal world
enough.

kepadaMU aku kembali.

-menanggapi postingan sahabat di blog sebelah-

-kepada siapa hakikatnya manusia akan kembali? kepada Tuhan yang menciptakan manusia-
Itu adalah kalimat sangat logis menurut saya.

Saya, baru menapaki dunia baru, dunia yang sebelumnya belum pernah saya pahami. Saya belajar hingga mencapai anak tangga ini melalui segala macam proses. Proses itu membuat diri ini (mungkin) berubah.

Hey, saya masih Tiara yang dulu, yang pertama kali kalian kenal. Tak ada yang berubah apapun dari saya. Si menja yang menggemaskan? si kere yang menyenangkan? atau si bodoamat yang tetap berupaya 'care' pada orang terdekatnya? hahaha. Pasti itu yang kalian rindukan. pede dikit gapapa kali ya? :p

Saya merasa beruntung memiliki banyak sahabat. Mungkin untuk menyebutkan satu persatu saya tak sanggup. Sahabat yang mengerti dan paham siapa saya. Sahabat yang selalu ada setiap hati ini ingin meluapkan apapun yang ingin saya katakan. So many thankful to be this.

Pribadi saya takkan pernah melupakan sifat baik anak manusia.
Sejak kecil selalu ditanamkan agar tak menjadi 'kacang yang lupa pada kulit'.
Saya belum menjadi apa - apa, lalu harus membanggakan apa?
Tak pelak saya tenggelam dalam kesibukan utama.
Dan membuat saya sejenak melupakan bunyi blackberry.
Bukan berarti saya tuli dan buta akan infotemen.

Well, saya bahagia dengan keadaan saya sekarang. Dikelilingi orang - orang yang penuh kasih sayang.
Tak harus kekasih, orang tua, keluarga, dan sahabat yang selalu ada disaat saya susah, sedih, dan senang.
Umur manusia sungguh singkat, bahkan tak ada yang tau kapan kita kembali padaNYA.

Kemanapun saya pergi, rumah adalah tempat saya kembali.
Sebahagia atau sesedih apapun jiwa ini, kepada kalian saya akan mencari.
Hingga diujung usia saya nanti, hanya kepadaMU Tuhan aku akan kembali.

Ini hanya masalah waktu,
waktu dimana kita akan bangkit dari kesakitan, atau tenggelam dalam rasa sakit.
waktu dimana kita akan menerima segala kebahagiaan tanpa batas waktu.

Setiap manusia punya masa lalu, punya masa yang buruk dan punya pilihan dalam hidupnya.
Tetap terpuruk atau bangkit dan berlari,
Terus berjalan, atau jalan ditempat.
Tenggelam dalam lautan air mata, atau berenang ke tepian.

Ayolah...bedamai dengan masa lalu, tegarkan hati.
Hadapi dengan kebijakan.

By the way ini jadi ngelantur loh dari komentar untuk postingan si sahabat, hihihi.

Pada akhir tulisan ini, dan kembali ke topik.
Setiap orang pasti akan berubah, terlalu munafik kalau saya berpendapat tak kan ada manusia yang berubah, Toh nyatanya banyak yang berubah dalam hitungan menit.
Mungkin anda yang selanjutnya berubah setelah membaca postingan ini, hehehe.

Well, thank you @incredibledinna untuk postingan yang menyenangkan,
Terima kasih telah menjadi sahabat yang sangat sangat apa adanya. ;)

terjatuh (lagi) dan lagi...

Aku masih ingat hari itu, hari dimana aku terjatuh (lagi). Bodohnya aku, luka akibat jatuh yang sebelumnya saja belum sembuh benar, dan lagi - lagi aku terjatuh. Kali ini, mungkin agak retak, bisa diibaratkan begitu. 
Ini sudah hari kesebelas dari aku terjatuh, dan masih meninggalkan memar. Entah harus dengan obat apa aku menyembuhkannya. Mungkin, kamu punya obatnya?

Monday, December 3, 2012

di hari ke - 30

hari ke 1, aku dituntun berjalan dengan mata tertutup, tanpa tau siapa dia
hari ke 2, aku berjalan tanpa tahu arah tujuan, yang kutau, kami berjalan dibawah cahaya terang.
hari ke 3, langkahku terasa ringan,
hari ke 4, jemariku diraih untuk meraba jiwanya
hari ke 5, aku diberi sebuah hati untuk kujaga
hari ke 6, aku dituntun menyusun warna pelangi
hari ke 7, kami bersenandung lagu cinta

waktu terus bergulir tanpa henti, bahkan detik yang berdetak terasa lembut ditelinga ini. menikmati jutaan detik bersamanya hingga aku tersadar kain penutup mata ini belum dibuka. mata hatiku telah tersenyum sejak lama, meski panca indera yang utama belum terbuka. hingga waktu yang tak pernah kuduga, tiba.

hari ke 29, kain penutup mataku dibuka, mungkin inilah saatnya aku menatap apa yang telah terjadi selama 29 hari dengan mata tertutup. sesaat genggaman terlepas, hawa dingin seolah menabrak masuk hingga aliran darah terdalam. aku terduduk lemas. bernafaspun aku sulit. aku tak tau tengah berada dibelahan bumi mana. aku sendiri.

hari ke 30, aku mulai tersadar akan semua yang terjadi. menatap nanar sisa terpaan debu diwajahku. aku merasa kotor. si penggenggam jiwa hilang bersama sebaris pelangi yang tersisa. tanpa pesan yang dapat kupahami hingga kini. ia meminta waktu, hanya itu yang kuingat.

hingga kini aku belum juga beranjak dari dudukku. mencoba berserah pada waktu untuk sebuah jawaban.
entah hingga kapan waktu yang dinanti tiba.

haruskan aku menunggu untuk detik yang kunanti?
atau menyerahkannya pada waktu yang menjawab.

30 hari aku berjalan dituntun sebuah bayangan, abu-abu.
30 hari aku melukis harapan di barisan awan
30 hari aku memahami dengan mata tertutup.

di hari ke 30, mungkin aku harus terbangun dari mimpi indahku.