Monday, May 28, 2012

Me.






the girl who believe a miracle for something on someday in somewhere with someone, and the time will come.

a dreamer who's trying to realize one by one.

day by day i ran for my destination

the girl who LOVES her daddy and mam

and absolutely in Allah's way.. :)


voila! this is friends!



                                        Bruno Mars - Count On Me


thanks god, i'm so lucky to have many friends when i'm  feeling down and alone.

as they say from this song:
"You can count on me like 1 2 3
I'll be there
And I know when I need it I can count on you like 4 3 2
You'll be there
Cause that's what friends are supposed to do, oh yeah.."


Wednesday, May 23, 2012

ini wanita

Wanita tidak pernah menuntut banyak,
 hanya pengertian.
Kadang wanita terlihat sangat manja, banyak maunya,
 atau mungkin dimata pria, wanita hanya makhluk yang menyusahkan.
Tapi ketauhilah, wanita masih tetap berdiri tegar meski pria telah menghantamnya dengan banyak rasa sakit yang menderita.
Wanita masih tetap seperti orang yang sama ketika pria berusaha pergi dan menghindar, lantas datang kembali membawa asa.
Meski wanita terlihat tidak perduli,
Meski wanita terlihat mengacuhkan,
tapi percayalah, jauh dilubuk hatinya,
Wanita punya sejuta doa untuk pria.
Inilah wanita..

Tuesday, May 22, 2012

belajar dari dhika

Setelah sekian lama hilang contact, akhirnya saya ketemu lagi sm sahabat lama saya. Sahabat SMP tepatnya. Dhika yang gw kenal itu anaknya manja, dan keras kepala. Yaa gak beda jauh deh sama saya,hehehe. Pertemuan kala itu dhika bercerita mengenai kepergian sang pacar ke pangkuan illahi. Rona kesedihan terpancar jelas diwajahnya. Namun dia tetap tersenyum menceritakan segala hal tentang sang pacar dan menerima bahwa semua ini adalah takdir Allah. Sejuta rasa rindu yang menumpuk, membuatnya berharap akan hadirnya sang pacar didalam mimpinya.
Aku terpaku diam mendengar ceritanya. Akupun saat ini tengah merasa kehilangan seseorang yang kusayang. Entah apa namanya, tapi kalimat terakhir yang kuterima adalah mencoba untuk sendiri - sendiri dan saling introspeksi diri. 
Oke,cukup curcolnya,kita kembali ke dhika. :)
Ketika dhika bercerita detik - detik kepergian sang pacar, hatiku terenyuh.
Aku tak pernah bosan untuk mendengarkan, meski dhika sudah berkali - kali bercerita. 
Hingga kini aku masih belum bisa membayangkan bagaimana rasanya menjadi Dhika. Kehilangan orang tersayang disaat segalanya terasa indah. Sang pacar pergi dan tak akan pernah kembali. Sedangkan aku? meski si dia pergi, mungkin sesekali waktu aku masih bisa menemuinya.
itulah kematian. Takdir Allah yang tak bisa diterka oleh siapapun. 

Aku teringat ucapan dhika kala itu,"Gwpun pernah break sm dhyo karena masalah yg sama kya lo. Dan disitulah akan terlihat usaha kita dalam memperjuangkan hubungan ini. Jika kita memang sama-sama sayang, gw akan berubah dan saat itu dhyo juga berubah. gw harus pengertian,dan dhyopun juga harus mengerti. itulah Relationship. 

Aku kembali berpikir dengan apa yang sebenarnya terjadi, bukan mencari siapa yang salah dan siapa yang benar, tapi moment introspeksi dalam suatu hubungan itu memang dirasa perlu, untuk kedepannya agar menjadi sama - sama berbah menjadi yang lebih baik. 

Entah apa yang harus kulakukan sekarang, aku begitu pasrah pada keputusan Allah.  Aku harus ikhlas menerima segala takdir Allah, meski harus kehilangan Dia yang saat ini menjadi kesayanganku. Karena mungkin dilain waktu nanti aku masih bisa bertemu dengannya, bukan seperti dhika yang tidak akan pernah bertemu Dhyo lagi di dunia.

don't ever feel alone, because you're never be alone in mortality. although later,we will die alone..

Wednesday, May 16, 2012

on papa birthday :)

Hai, kali ini aku mau sedikit bercerita, atau curhat tepatnya. :)
Beberapa hari yang lalu itu, tepatnya tanggal 12 Mei 2012, adalah Hari Ulang Tahun Papa yang ke 65, (kalau papa masih ada). Sejak 16 tahun yang lalu kepergian beliau, dihari lahirnya itu, aku hanya bisa berdoa dalam uraian air mata. Setumpuk rindu dan sejuta harapan selalu kupanjatkan untuknya. 


Sering kali ketika aku berkunjung ke'rumah'nya, aku bercerita panjang lebar mengenai kehidupanku. Seperti orang gila yang berbicara sendiri pada sebuah dinding nisan. Entahlah, namun itulah caraku untuk mengurangi rasa kerinduanku bercerita padanya. 
i Love you papa :)


Kali ini aku tak datang tepat waktu, aku datang di tanggal 13 Mei. Dan aku tidak sendirian. Dihari itu, aku telah berencana untuk memperkenalkan seseorang yang memang sudah lama ingin aku perkenalkan pada papa. Dia orang yang selalu mendengarkan keluhan - keluhanku di beberapa bulan terakhir ini. Dia juga yang telah mengajarkan aku untuk lebih bersabar dalam menghadapi apapun, termasuk dirinya, hehehe. 


Ini kali kedua aku datang bersamanya, entah mengapa baru kali ini aku berani memperkenalkan seorang lawan jenis dalam konteks 'bukan teman'. Aku kembali berceloteh dan bercerita panjang lebar mengenai orang ini, tapi tentu tidak didepan orangnya, karena beberapa saat setelah aku memperkenalkan, dia agak sedikit menjauh untuk memberiku ruang bercerita.  



Well, this is the first time i introduce someone that i love. Wouldn't expect too much, just one, when I come back here again later, i'm still with him. Happy birthday papa! 

Saturday, May 12, 2012

tentang si Barbie

Sabtu ini gw bangun agak pagi loh. Seperti biasa..kalau setelah shalat subuh dan masih ada waktu untuk tidur,gw pasti akan melanjutkan mimpi gw yang terpotong tadi,

Hal yang pertama gw lakukan adalah nyolokin Decoder tv kabel langganan dan mencari informasi menarik. Tapi tombol remote tv terhenti pada film box office berjudul Toy Story 3. Film ini bercerita tentang kehidupan mainan - mainan yang bisa berbicara, dengan permasalahan yang seperti manusia. Seolah film ini menyadarkan bahwa mereka pun mempunyai nyawa seperti kita, merasa bahagia jika disayang dan dirawat oleh pemiliknya.

Jadi inget waktu aku masih kecil, mama paling sering ngomel kalau mainan - mainan itu aku letakkan begitu saja tanpa kurapihkan dan kurawat setelah aku mainkan. Misalnya boneka Barbie, boneka berwujud perempuan cantik itu aku mandikan, rambutnya aku keramasi dan aku malas untuk mengeringkannya, Alhasil rambut barbie itu jadi kasar dan telanjang karna tidak kukenakan pakaian,hehehe. Mama bilang,"Mainan itu juga kya orang, mereka punya nyawa, jadi harus disayang - sayang dan dirawat."

Hingga kehidupanku terus berjalan, suatu hari kutemukan Barbie itu tak lagi memiliki bentuk tubuh yang utuh, Tangannya sudah hilang sebelah dan tak berpakaian. Saat itu aku tertawa, dan menganggap itu lucu. Hingga akhirnya Barbie itu diberikan ke seorang keponakan untuk dijadikan mainan olehnya.

Ketika sebesar ini, meski aku tak lagi memiliki mainan - mainan seperti itu, sekarang aku beralih ke kendaraan. Aku memiliki motor yang kuberi nama REDI. Walaupun terkadang aku suka malas untuk sekedar memanaskan jika aku tidak akan mempergunakannya dan sekedar Service motor ke bengkel, REDI juga suka ngambek dan tidak mau nyala. Lagi - lagi aku teringat oleh ucapan mama saat itu. Dan menurutku memang benar, bahwa barang - barang 'mungkin' benar memiliki 'nyawa' atau minimal 'perasaaan', dan berharap kita sebagai pemiliknya juga bisa menyayangi mereka.

Setelah film ini selesai kutonton, imajinasi mulai menjalar mundur ke belakang, jangan - jangan si barbie dulu sedih karena aku pernah melakukannya semena - mena, atau mungkin jika si Barbie hidup mungkin si Barbie sudah membunuhku, hehehe.

Entah hingga kini si Barbie ada dimana, aku tetap merasa bersalah pernah memperlakukannya semena - mena. Melalui blog ini, aku minta maaf ya Barbie,semoga kamu masih dipelihara oleh orang yang tepat dan bisa memaklumi kejadian yang dulu karena aku masih kecil dan belum mengerti apa - apa. (Eheemm..kalau yang ini sih alibi.).

Semoga si Barbie tidak memiliki dendam dan memaafkanku dengan ikhlas.
Amin.

Wednesday, May 9, 2012

nyata gak nyata..

terbuat dari segumpal harapan dan segenggam impian
kita melangkah di istana awanku
menari didalamnya dengan irama cinta.
disini kita selalu menanti indahnya pagi..
cerianya warna pelangi..
dan menatap bintang-bintang yang tengah membentuk gugusan
hingga aku tersadar bahwa semua ini kenyataan buatan..
kau membawaku turun dari awan tanpa tangga
istanaku tak lagi tampak
tak lagi indah..
mungkin sudah tertiup angin ribut..?
akupun tak tahu..
yang aku tahu,
aku kini berdiri di bumi
bersama bayangmu yang semakin mengabu
tidak lagi nyata berada..
aku rindu tempat itu..
aku rindu istana awan kita..
aku rindu putihmu yang dulu..
bukan kamu yang mengabu..