Tuesday, July 10, 2012

tak ada yang abadi

"tak ada yang abadi",mungkin itu adalah kalimat yang benar - benar nyata dan ada.
setiap helai nafas dan jantung yang berdetak, adalah milik Allah.
semua yang bernyawa akan kembali padaNYA.
Kemarin (9/7), seorang ibu, tante, saudara tercinta kami,mengehembuskan nafasnya yang terakhir.
Seketika kami sekeluarga dirundung duka yang mendalam.Virus kanker menggerogoti tubuhnya perlahan tetapi pasti melalui proses di 3 tahun terakhir ini. Aku memanggilnya Tante Elly, beliau adik perempuan mama (yang urutannya tepat dibawah mama). Aku terbilang cukup dekat dengannya. sejak beliau sakit dan sering bolak balik Jakarta - Palembang, intensitas tersebut membuat kami jadi sering bertemu dan bercengkrama.
Beliau sering bercerita tentang keluarga besar kami, kenanganku sewaktu kecil, almarhum papa, almarhum kakek - nenek dan masa muda beliau sendiri. Tak jarang pula aku bercerita mengenai kehidupanku saat ini, dan juga beberapa kali beliau tidur denganku selama di jakarta. Aku suka sekali jika bercerita padanya, karena selalu diberikan respon atau saran yang positif. 
Hingga saat berita duka itu tiba, seakan aku tak ingin mempercayai semua ini. Terngiang segala pesan yang pernah diucapkan olehnya, air mataku terus membanjiri pipi. Sedih akan kenyataan terjadinya firasat yang telah kurasakan sejak lama. Tersadar bahwa segala yang kita punya adalah titipan Allah dan akan kembali padaNYA, pun itu diri kita sendiri. 
Belajar untuk ikhlas menerima dan melepas apapun yang tengah kita genggam, takkan abadi.. pasrah kepada segala ketetapan Allah SWT, dan percaya pada Qada dan Qadar. 
Hanya bisa berdoa dan berharap beliau diberi tempat terbaik oleh Allah SWT begitupun Papaku.

Dan malam ini, kucing kesayangan keluarga kami yang diberi nama Okem pun turut menghembuskan nafas terakhirnya. Virus jamur yang masuk melalui lapisan bawah kulit(bulu) menumbuhkan jamur disekujur tubuhnya, dan aku terlambat untuk membawanya ke dokter hewan. Ketika pagi tadi aku membawanya ke Pet Shop langganan kami untuk dimandikan dan di vaksinasi, ternyata suhu tubuh dan kondisi jantungnya sudah sangat melemah..sehingga tidak memungkinkan lagi untuk diinfus. Dokter memberi aku 2 pilihan, suntik mati, atau infus yang akan bertahan selama 12 jam. Tentu aku memilih infus sebagai upaya terakhir penyelamatan jiwa okem. Ternyata Allah berkehendak lain, mungkin ini adalah cara Allah agar tidak terlalu tersiksa. Dua hari berturut - turut aku mendapat kabar duka yang sungguh menyedihkan. 
Ikhlas..ikhlas dan ikhlaskan hati ini ya Allah...bahwa semua yang ada di dunia ini adalah titipan Allah dan semua akan kembali padaMU. 

♥See you in another life aunty... :'(

Thanks for being my little sister,i'll be missing you Okem.. :'(

No comments: