Saturday, May 12, 2012

tentang si Barbie

Sabtu ini gw bangun agak pagi loh. Seperti biasa..kalau setelah shalat subuh dan masih ada waktu untuk tidur,gw pasti akan melanjutkan mimpi gw yang terpotong tadi,

Hal yang pertama gw lakukan adalah nyolokin Decoder tv kabel langganan dan mencari informasi menarik. Tapi tombol remote tv terhenti pada film box office berjudul Toy Story 3. Film ini bercerita tentang kehidupan mainan - mainan yang bisa berbicara, dengan permasalahan yang seperti manusia. Seolah film ini menyadarkan bahwa mereka pun mempunyai nyawa seperti kita, merasa bahagia jika disayang dan dirawat oleh pemiliknya.

Jadi inget waktu aku masih kecil, mama paling sering ngomel kalau mainan - mainan itu aku letakkan begitu saja tanpa kurapihkan dan kurawat setelah aku mainkan. Misalnya boneka Barbie, boneka berwujud perempuan cantik itu aku mandikan, rambutnya aku keramasi dan aku malas untuk mengeringkannya, Alhasil rambut barbie itu jadi kasar dan telanjang karna tidak kukenakan pakaian,hehehe. Mama bilang,"Mainan itu juga kya orang, mereka punya nyawa, jadi harus disayang - sayang dan dirawat."

Hingga kehidupanku terus berjalan, suatu hari kutemukan Barbie itu tak lagi memiliki bentuk tubuh yang utuh, Tangannya sudah hilang sebelah dan tak berpakaian. Saat itu aku tertawa, dan menganggap itu lucu. Hingga akhirnya Barbie itu diberikan ke seorang keponakan untuk dijadikan mainan olehnya.

Ketika sebesar ini, meski aku tak lagi memiliki mainan - mainan seperti itu, sekarang aku beralih ke kendaraan. Aku memiliki motor yang kuberi nama REDI. Walaupun terkadang aku suka malas untuk sekedar memanaskan jika aku tidak akan mempergunakannya dan sekedar Service motor ke bengkel, REDI juga suka ngambek dan tidak mau nyala. Lagi - lagi aku teringat oleh ucapan mama saat itu. Dan menurutku memang benar, bahwa barang - barang 'mungkin' benar memiliki 'nyawa' atau minimal 'perasaaan', dan berharap kita sebagai pemiliknya juga bisa menyayangi mereka.

Setelah film ini selesai kutonton, imajinasi mulai menjalar mundur ke belakang, jangan - jangan si barbie dulu sedih karena aku pernah melakukannya semena - mena, atau mungkin jika si Barbie hidup mungkin si Barbie sudah membunuhku, hehehe.

Entah hingga kini si Barbie ada dimana, aku tetap merasa bersalah pernah memperlakukannya semena - mena. Melalui blog ini, aku minta maaf ya Barbie,semoga kamu masih dipelihara oleh orang yang tepat dan bisa memaklumi kejadian yang dulu karena aku masih kecil dan belum mengerti apa - apa. (Eheemm..kalau yang ini sih alibi.).

Semoga si Barbie tidak memiliki dendam dan memaafkanku dengan ikhlas.
Amin.

No comments: