udara menjadi sangat dingin ketika langit menangis
seakan alam ikut berduka dan porak poranda
angin tak hentinya berhembus
tak pelak melihat kepedian itu
aku berlari ditengah kelakar petir
mencari sebuah kehangatan
hingga langkahku terhenti disebuah bangunan tua
aroma lembut olahan kayu jati yang selalu kurindu
seketika aku lunglai..lututku lemah dan aku terjatuh..
ketika jiwa ini terbangun
hati ini berdesir oleh kehangatan yang sebenarnya
dibalik selimut kertasku
disini aku terus menanti
menanti langit berhenti menangis
menanti malam laknat berganti pelangi
No comments:
Post a Comment