November adalah bulan kesebelas, dan itu berarti cuaca telah berubah
memasuki musim hujan,musim banjiir,tapi juga musimnya manusia bercinta.
Entah karena tanggal cantik atau memang tanggal yang telah
diperhitungkan dengan menggunakan rumusan jawa atau adat lainnya,tapi di
bulan november ini banyak sekali undangan pernikahan yang menghampiri
saya. Atau mungkin ini kode dari Tuhan untuk saya segera menyusul
mereka?hehehe.
Salah seorang sahabat sayapun menikah di bulan november ini. Dan
saya turut hadir dan mengikuti segala prosesnya sejak lamaran hingga
akad nikah usai. Well,menurut saya menikah itu tidak seindah dan
semudah yang saya bayangkan. Menyatukan berbagai persepsi antara 2
keluarga,beradu argumen,menyatukan 2 adat yg berbeda,belum lagi jika
salah seorang keluarga tidak mendukung sepenuhnya. Ribet bukan kepalang.
Nyatanya menikah itu bukan hanya sekedar gejolak emosi yang menggebu
atau atas dasar cinta semata. Kematangan mental yang utama. Siap gak
sih lo bangun pagi siapin teh/kopi untuk suami lo? Siap gak sih diri lo
untuk tidak bosan bertemu pasangan lo setiap harinya,setiap akan tidur
dan bangun tidur? Sanggupkah lo untuk menomorduakan keluarga lo dan
menomorsatukan suami lo? Karna saya perempuan,semua itu berputar
dikepala saya. Bukan untuk dipusingkan dengan pikiran² seperti itu,hanya
saja saya berpikir mengenai kesiapan diri saya untuk membangun sebuah
rumah tangga.
Hmmm....seumur saya gini,gak sedikit dari temen-temen saya yang udah
ngebet pengen ketemu jodohnya biar cepet menikah dan punya keluarga.
Tapi kenapa saya jadi merasa kurang sependapat ya? Tepatnya sih
mematangkan mental aja... Karena saya ingin dan insya allah menikah
cukup sekali seumur hidup,karena biaya menikah itu kan mahal,jadi buat
apa buang-buang uang untuk menikah sampai dua atau tiga kali. Iya
kan?hehehe.
Salah seorang sahabat saya yang lain,mereka berpacaran cukup memakan
waktu lama...merasa saling mengenal satu sama lain,dan menurut saya
mereka menikah dengan penuh kesiapan. Walaupun pacaran lama itu tidak
menjamin pasangan harus menikah,kalau bukan jodoh kan gak bisa maksa
juga toh?
Lalu yang saya simpulkan dari obrolan malam ini dengan seorang teman
saya yang membatalkan rencananya untuk melepas lajang di tahun 2012
adalah,kesiapan mental yang tidak dirundung gejolak emosi sesaat. Karena
harus pintar mengsingkronkan emosi,hati,dan logika yang pasti berbeda
arahnya.
Saya pribadi sih siap-siap aja klo emang udah ketemu jodoh..tapi
saya tidak pernah mentargetkan kapan waktunya. Untuk anda yang masih
sendiri,yang lagi ngebet pengen dilamar,atau yang sedang merencanakan
naik pelaminan,sudah siapkah untuk memulai kehidupan anda yg baru?
Noted : buat sahabat gw yg baru married. Happy wedding kawan,long last and happily ever after. *peluk jauh
No comments:
Post a Comment